USULKAN PERCEPATAN PEMBAGUNAN TOL KERTAJATI-INDRAMAYU

Bupati Nina Agustina: “Pak Menteri PUPR Langsung Merespon Dengan Membalas Surat Kami Begitu Cepat”

Menteri Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI merespon positif usulan percepatan pembangunan jalan tol Kertajati-Indramayu.

Dikatakan Bupati Indramayu Nina Agustina Da’i Bachtiar, respons Menteri PUPR RI ditandai dengan surat balasan yang diakuinya buah komunikasi yang baik secara personal maupun kelembagaan.

“”Pak Menteri PUPR langsung merespon dengan membalas surat kami begitu cepat, sebulan lebih sedikit saja. Ini semua berkat terbangunnya komunikasi yang baik dengan Pak Menteri secara personal dan kelembagaan,” katanya pada Rabu (1/2/2023).

Respons positif Menteri PUPR yang menjawab surat usulan Bupati Indramayu Nina Agustina tertanggal 22 Desember 2022 tersebut makin membuka peluang percepatan pembangunan jalan tol Kertajati-Indramayu.

Tertera dalam surat balasan Menteri PUPR RI melalui Dirjen Binamarga, direncanakan melakukan pra studi kelayakan jalan tol Kertajati-Indramayu tersebut dan kegiatannya ditargetkan selesai akhir tahun 2023.

Sedangkan rencana pembangunan ruas tol Kertajati-Indramayu itu sendiri telah masuk dalam rencana umum jaringan jalan tol Jawa Barat tahun 2025-2029.

Melihat kondisi tersebut, peluang percepatan pembangunannya bisa dilakukan dengan mengajak partisipasi pihak swasta melalui skema kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) melalui prakarsa pengusahaan jalan tol.

Sebelumnya, Bupati Indramayu Nina Agustina telah meminta percepatan pembangunan jalan Tol Kertajati-Indramayu yang semula direncanakan dibangun tahun 2025-2029. Namun Bupati Nina meminta agar pembangunan jalan tol tersebut dimajukan dalam waktu dekat atau setidaknya pada tahun 2023 ini.

Dalan surat usulan sebelumnya, Bupati Nina mengatakan Tol Kertajati-Indramayu telah masuk dalam SHP (Shapefile) jaringan Tol Jawa Barat sehingga wajar kalau dimohon dilakukan percepatan pembangunannya.

SHP atau Shapefila sendiri adalah format data vektor yang digunakan untuk menyimpan lokasi, bentuk, dan atribut dari fitur geografis.

“Membangun jalan tol kan prosesnya panjang, mulai pembebasan lahan sampai pada tahap pembangunan konstruksinya. Makanya kami meminta agar Kementerian PUPR melakukan percepatan,” ungkap Nina.

Sehingga Bupati Nina menjelaskan, jika nantinya telah dibangun, jalan tol sepanjang 46 kilometer itu akan memberikan manfaat banyak bagi Kabupaten Indramayu.

Seperti halnya akses ekonomi masyarakat makin terbuka. Kemudian berdampak pada adanya pengurangan beban jalan-jalan kabupaten sebab kendaraan akan terbagi ke jalan tol.

“Manfaat lain akan ikut membuka isolasi daerah yang selama ini sulit dijangkau. Tentu saja ke depan diharapkan akan ada pembangunan jalan berupa jaringan dari dan menuju ke jalan tol,” jelasnya.

Dampak positif lainnya jika Tol Kertajati-Indramayu dibangun maka akan banyak memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Indramayu khususnya.

Pertama akses menuju tol akan lebih mudah. Lainnya, dari tol Kertajati-Indramayu terkoneksi dengan jaringan tol Jawa Barat yang sudah dibangun sehingga akan mempercepat waktu tempuh.

Kemudian pada bidang industri, Tol Kertajati-Indramayu akan makin membuka pengembangan industri menyusul telah ditetapkannya sejumlah kecamatan sebagai kawasan industri.

“Di Indramayu juga ada asrama atau embarkasi haji baru, lalu Pertamina dan kawasan industri. Yang akan segera dibangun ada lagi yakni Petrochemichal. Semuanya membutuhkan akses cepat, salah satunya Tol Kertajati-Indramayu,” pungkasnya. (Hs/MTQ–Tim Publikasi Indramayu)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

shares